dua mata yang sedang memandang aku,
sedikt bundar, lebih bulatnya,
coklat.
aku merenung selama mana aku mau,
dia tanya "mengapa?",
ku kata "tidak ada apa",
dia kata "jangan",
ku kata "biar".
dia tak mau bilang apa yang mencengkam jiwanya,
ku tanya "mengapa?",
dia kata "tidak ada apa".
wahai rentak hati (heartbeat) berhentilah walau sebentar,
dan tenungkanlah mataku yang melata,
khabarkan apa yang jujur dan ujar apa yang menyerabut.
wahai rentak hati (heartbeat) bercukuplah menggagahi jiwamu,
akukan lemahmu,
serikan penatmu,
senyum sambil berkata padaku,
biar aku menurut mu,
aku mau tau,
bebaskan bebanmu, aku mau kamu tau aku senantiasa dua tulang kerat disisimu.